Senin, 13 Oktober 2014

Kisah Inspiratif

SalamMatemasiswa!

Alhamdulillah, ketemu lagi nih ama mimin. Lama banget gak nge-post, serasa banget mimin gak istiqomah jadi blogger. Hehehehe…
Gimana nih kabar kalian? Pada kangen ama postingan mimin? Oyaa, jangan lupa follow akun mimin yaa, @matemasiswa… And jangan upa ajak temen-temennya join juga yaaaa… Kita belajar bareng disitu. Silakan cek favorites, disitu ada banyak soal-soal yang menantang…

Okaay, kita mulai aja yaa ke intinya…
Salah satu kisah dalam negeri yang menginspirasi mimin adalah kisah perjalanan heroik dalam perjuangannya untuk memajukan pendidikan di Indonesia oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D. yang mimin kutip dari Harian Tempo (2 Juni 2013) atau kalian bisa membacanya di sini atau pdf-nya di sini...
Dulu, mimin pernah #ShareCerita tentang hal ini, tapi gak ada salahnya kan mimin posting di blog.
Berikut akan mimin kisahkan, yuuk disimak...


Carikan saya anak yang paling bodoh dari Papua, akan saya latih..! – Prof. Yohanes Surya, Ph.D –

Kalian pasti tahu kan, siapa Yohanes Surya?
Itu lhooo penulis buku-buku Fisika yang sering kalian bawa-bawa pada saat ke sekolah…


Prof. Yohanes Surya Ph.D dilahirkan di Jakarta 6 November 1963.. Beliau seorang Profesor lulusan Fisika dari College of William and Mary (USA).
Di bawah bimbingan beliau, pelajar dari Indonesia telah mampu berbicara di tingkat dunia atau tingkat internasional lhoo. Prestasi 54 medali emas, 33 medali perak, dan 43 medali perunggu telah diraih Pelajar Indonesia dalam berbagai lomba olimpiade tingkat internasional. Bahkan pada tahun 2006, Pelajar Indonesia menjadi juara dunia dengan mengalahkan 86 negara.
Wah, keren banget yaaaa… Mimin kepingin juga nih dibimbing oleh beliau. Kapan kita bisa bertemu, Prof?  ^_^

Beliau juga pernah mengatakan, ”tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah anak yang tidak mendapat kesempatan belajar dari guru yang baik dan metode yang benar”.
Nah, untuk membuktikan pendapatnya ini, maka beliau pun pergi ke Papua untuk mencari murid yang paling “gak bisa”, yang paling sering tinggal kelas, yang tidak bisa menjumlahkan, dan pokoknya gak bisa matematika deh.
Lalu, murid-murid tersebut dibawa ke Jakarta untuk dibimbing.
Dalam waktu enam bulan, ternyata anak-anak tersebut sudah menguasai pelajaran kelas I sampai dengan  kelas VI SD. Luar biasa, bukan?
Bahkan, ada satu anak yang sudah empat tahun tinggal kelas di kelas II SD, dilatih dan dibimbing secara intensif, dan kemudian ia menjadi Juara Nasional Olimpiade Matematika, dan juga menjadi Juara Lomba Membuat Robot Tingkat Nasional.
Kereeen banget kan? Jujur, gue juga kepingin, Prof. Hehehehehehe…

Banyak diantara anak-anak Papua tersebut setelah dilatih oleh guru yang baik dan metode yang benar, mereka pun menunjukkan progres yang baik. Mereka menjadi bisa, dan bahkan pada tahun 2011 anak-anak itu menjadi juara Olimpiade Sains dan Matematika Asia dengan merebut emas, perak, dan perunggu.

Jujur aja, mimin sangat takjub dan kagum dengan prestasi beliau.
Dari sini kita pasti banyak mengambil pelajaran yang sangat berharga, bukan?.
Mimin sangat terinspirasi dan ingin meniru beliau.
Bila seseorang yang “gak bisa” sekalipun ternyata bisa, mengapa kita-kita yang udah diberi banyak fasilitas buku, internet, serta segala macam alat elektronik yang menunjang pendidikan malah tidak bisa meniru mereka?.
Bukankah manusia dibekali dengan otak yang sama? Yang membedakan hanyalah otak tersebut dipergunakan (dimaksimalkan) atau tidak. Yaa gak?

Albert Einstein aja hanya mempu menggunakan sekitar 5% dari seluruh kemampuan otaknya, bagaimana dengan kita? Rata-rata manusia normal menggunakan tidak lebih dari 1% kemampuan otaknya. Betapa ruginya kita jika kita menyia-nyiakan kemampuan yang diberikan oleh-Nya.
Sebagai tambahan, jika kita masih menyia-nyiakan dan tidak mau memaksimalkan kemampuan otak kita, berarti kita tidak mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita dong? Itu artinya, kita telah menjadi manusia yang sombong, bener gak? Mau gak dapat predikat sebagai manusia yang kufur? :(

Nah, jika anak-anak Papua bisa menjadi juara Olimpiade Matematika, Fisika, atau Juara Membuat Robot, pasti semua anak-anak di seluruh penjuru Indonesia, JIKA diberi kesempatan dan dibimbing dengan metode yang benar, bukanlah hal yang mustahil negara kita akan menghasilkan generasi-genarasi emas di masa mendatang. Jika ada kemauan yang kuat dari diri kita, pasti akan ada jalan untuk mengarunginya. Bukankah Tuhan tidak akan mengubah dirimu, hingga kamu mengubah dirimu sendiri (baca: hingga ada usaha/kemauan)?

Jadi, mimin pribadi sangat setuju sekali dengan pernyataan beliau. Benar bahwa “tidak ada anak yang bodoh!”.
Kalian merasa bodoh? Mimin rasa kalian akan optimis menjawab “Enak ajaa! Saya gak bodoh. Saya pasti bisa dan harus bisa juga dooong!”.

Untukmu Indonesia, mari kita wujudkan generasi yang cerdas!
Kemajuan bangsa ada di genggamanmu!
Semoga postingan ini memberi manfaat dan perubahan bagi kita semua. Semoga banyak pula yang terinspirasi setelah membaca postingan ini. Amiin…

SalamMatemasiswa,

Mimin kece

Tidak ada komentar:

Posting Komentar