SalamMatemasiswa!
Alhamdulillah, ketemu lagi
nih ama mimin. Lama banget gak nge-post, serasa banget mimin gak istiqomah jadi
blogger. Hehehehe…
Gimana nih kabar kalian?
Pada kangen ama postingan mimin? Oyaa, jangan lupa follow akun mimin yaa,
@matemasiswa… And jangan upa ajak temen-temennya join juga yaaaa… Kita belajar bareng disitu. Silakan cek favorites,
disitu ada banyak soal-soal yang menantang…
Okaay, kita mulai aja yaa
ke intinya…
Salah
satu kisah dalam negeri yang menginspirasi mimin adalah kisah perjalanan heroik
dalam perjuangannya untuk memajukan pendidikan di Indonesia oleh Prof. Yohanes
Surya, Ph.D. yang mimin kutip dari Harian Tempo (2 Juni 2013) atau kalian bisa membacanya di sini atau pdf-nya di sini...
Dulu,
mimin pernah #ShareCerita tentang hal ini, tapi gak ada salahnya kan mimin posting
di blog.
Berikut akan mimin kisahkan, yuuk disimak...
Carikan saya anak yang paling bodoh dari Papua, akan
saya latih..! – Prof. Yohanes Surya, Ph.D –
Kalian pasti tahu kan, siapa Yohanes
Surya?
Itu lhooo penulis buku-buku Fisika yang
sering kalian bawa-bawa pada saat ke sekolah…
Prof. Yohanes Surya Ph.D dilahirkan
di Jakarta 6 November 1963.. Beliau seorang Profesor lulusan Fisika
dari College of William and Mary (USA).
Di bawah bimbingan beliau, pelajar dari
Indonesia telah mampu berbicara di tingkat dunia atau tingkat internasional
lhoo. Prestasi 54 medali emas, 33 medali perak, dan 43 medali perunggu telah
diraih Pelajar Indonesia dalam berbagai lomba olimpiade tingkat internasional.
Bahkan pada tahun 2006, Pelajar Indonesia menjadi juara dunia dengan
mengalahkan 86 negara.
Wah, keren banget yaaaa… Mimin kepingin
juga nih dibimbing oleh beliau. Kapan kita bisa bertemu, Prof? ^_^
Beliau juga pernah mengatakan, ”tidak
ada anak yang bodoh, yang ada hanyalah anak yang tidak mendapat kesempatan
belajar dari guru yang baik dan metode yang benar”.
Nah, untuk membuktikan pendapatnya ini,
maka beliau pun pergi ke Papua untuk mencari murid yang paling “gak bisa”, yang
paling sering tinggal kelas, yang tidak bisa menjumlahkan, dan pokoknya gak
bisa matematika deh.
Lalu, murid-murid tersebut dibawa ke
Jakarta untuk dibimbing.
Dalam waktu enam bulan, ternyata
anak-anak tersebut sudah menguasai pelajaran kelas I sampai dengan kelas VI SD. Luar biasa, bukan?
Bahkan, ada satu anak yang sudah empat
tahun tinggal kelas di kelas II SD, dilatih dan dibimbing secara intensif, dan
kemudian ia menjadi Juara Nasional Olimpiade Matematika, dan juga menjadi Juara
Lomba Membuat Robot Tingkat Nasional.
Kereeen banget kan? Jujur, gue juga
kepingin, Prof. Hehehehehehe…
Banyak diantara anak-anak Papua
tersebut setelah dilatih oleh guru yang baik dan metode yang benar, mereka pun
menunjukkan progres yang baik. Mereka menjadi bisa, dan bahkan pada tahun 2011
anak-anak itu menjadi juara Olimpiade Sains dan Matematika Asia dengan
merebut emas, perak, dan perunggu.
Jujur aja, mimin sangat takjub dan
kagum dengan prestasi beliau.
Dari sini kita pasti banyak mengambil
pelajaran yang sangat berharga, bukan?.
Mimin sangat terinspirasi dan ingin
meniru beliau.
Bila seseorang yang “gak bisa”
sekalipun ternyata bisa, mengapa kita-kita yang udah diberi banyak fasilitas
buku, internet, serta segala macam alat elektronik yang menunjang pendidikan
malah tidak bisa meniru mereka?.
Bukankah manusia dibekali dengan otak
yang sama? Yang membedakan hanyalah otak tersebut dipergunakan (dimaksimalkan)
atau tidak. Yaa gak?
Albert Einstein aja hanya mempu
menggunakan sekitar 5% dari seluruh kemampuan otaknya, bagaimana dengan kita?
Rata-rata manusia normal menggunakan tidak lebih dari 1% kemampuan otaknya.
Betapa ruginya kita jika kita menyia-nyiakan kemampuan yang diberikan oleh-Nya.
Sebagai tambahan, jika kita masih
menyia-nyiakan dan tidak mau memaksimalkan kemampuan otak kita, berarti kita
tidak mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita dong? Itu
artinya, kita telah menjadi manusia yang sombong, bener gak? Mau gak dapat
predikat sebagai manusia yang kufur? :(
Nah, jika anak-anak Papua bisa menjadi
juara Olimpiade Matematika, Fisika, atau Juara Membuat Robot, pasti semua
anak-anak di seluruh penjuru Indonesia, JIKA diberi kesempatan dan dibimbing
dengan metode yang benar, bukanlah hal yang mustahil negara kita akan
menghasilkan generasi-genarasi emas di masa mendatang. Jika ada kemauan yang kuat
dari diri kita, pasti akan ada jalan untuk mengarunginya. Bukankah Tuhan tidak
akan mengubah dirimu, hingga kamu mengubah dirimu sendiri (baca: hingga ada
usaha/kemauan)?
Jadi, mimin pribadi sangat setuju
sekali dengan pernyataan beliau. Benar bahwa “tidak ada anak yang bodoh!”.
Kalian merasa bodoh? Mimin rasa kalian
akan optimis menjawab “Enak ajaa! Saya gak bodoh. Saya pasti bisa dan harus
bisa juga dooong!”.
Untukmu Indonesia, mari kita wujudkan
generasi yang cerdas!
Kemajuan
bangsa ada di genggamanmu!
Semoga postingan ini
memberi manfaat dan perubahan bagi kita semua. Semoga banyak pula yang
terinspirasi setelah membaca postingan ini. Amiin…
SalamMatemasiswa,
Mimin kece
Tidak ada komentar:
Posting Komentar