SalamMatemasiswa!
Alhamdulillah, ketemu lagi nih
ama mimin. Gimana nih kabar kalian? Sehat? Oyaa, puasanya udah ada yang batal gak?
Hahahahahahahaaaa…… *oopss, gak boleh terbahak-bahak* :D
Baidewei, jangan lupa follow
@matemasiswa dan ajak temen-temennya join
juga yaaaa… Kita belajar bareng disitu. Silakan cek favorites, disitu ada
buuaanyak soal-soal yang menantang lhoo…
Oyaa satu lagi, mimin ada surprise nih.
Hmmm, jadi ceritanya, setelah ditolak
dan dianggap jelek oleh beberapa Penerbit, akhirnya naskah mimin diterima di salah satu Penerbit di
Bandung. Alhamdulillah, mimin bersyukur banget. Do’ain yaa, semoga proses
penerbitan buku perdana mimin berjalan lancar. Ntar kalian beli yaaa… Bukunya
lain daripada yang lain. Pokoknya unik deh… Kumpulin aja duit dari sekarang...
Hmmm, bicara tentang buku, salah satu buku menarik yang pernah mimin temui
adalah “Matematika Alam Semesta”
karya Arifin Muftie. Sebuah buku keren yang membahas tentang kodetifikasi
bilangan prima di dalam Al Qur’an. Beberapa waktu lalu mimin pernah nge-twit
tentang Bilangan Prima kan? Inget gak? Yang udah follow, pasti tau deh.
Oyaa, kalian tahu gak bilangan prima? Semasa sekolah dulu, kita mendapat
penjelasan bahwa Bilangan Prima
adalah bilangan yang tidak bisa dibagi dengan bilangan apapun kecuali dengan
bilangan satu dan
bilangan itu sendiri, atau bilangan yang hanya memiliki dua faktor. Nah, yang
termasuk bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19… dan seterusnya. Sisa dari
bilangan prima tersebut
dinamakan Bilangan
Komposit. Bisa disebutkan contohnya?
Banyak dari pakar
matematika yang setuju bahwa bilangan prima merupakan salah satu
misteri alam semesta, karena hingga saat ini
pun, bilangan prima banyak dimanfaatkan sebagai sistem kodetifikasi (pengkodean, penyandian) berbagai hal yang penting dan
rahasia. Di alam semesta, banyak yang menduga bahwa bilangan prima menjadi
bahasa universal yang dapat dipahami oleh makhluk dengan kecerdasan tinggi dan
seringkali digunakan sebagai alat komunikasi antarmereka. Bahkan, ada pula
ilmuwan yang menyakini bahwa adanya hubungan erat antara bilangan prima dengan desain
kosmos (alam semesta). Sampai
disini, mimin cuman bisa bilang WOWWWW… Subhanallah...
Berdasarkan
kajian mutakhir atas Al Qur’an, ditemukan bahwa Allah SWT
menjaga dan memelihara Al
Qur’an antara lain dengan sistem
kodetifikasi berbasis bilangan prima. Nah lhoo, lagi-lagi bilangan prima.
Dengan memanfaatkan temuan sains, buku karya Arifin Muftie
tersebut mengajak kita untuk
menangkap isyarat-isyarat Al Qur’an yang tersembunyi dalam kodetifikasi
bilangan prima.
Contohnya nih, sholat bisa di-”kode”-kan sebagai bilangan prima 5 (waktu) dan 17 (jumlah raka’atnya). Lalu, perjalanan malam nabi Muhammad SAW (Isra’ Mi’raj),
ditempatkan pada surat dengan nomor 17, yakni surat Bani Isra’il atau Al Isra’. Selanjutnya, bilangan
7 dikodekan untuk “lapisan langit (hyper space)
dan bumi”… Lalu, istilah “tempat tertinggi” atau
Al A’raf ditempatkan pada surat ke-7. Keren banget kan? Subhanallah... Wallahu’alam…
Nah, tanpa disadari, bilangan yang disebutkan sebelumnya (5, 7, dan 17) termasuk ke
dalam Bilangan Prima kan?. Itupun masih dalam hal (peristiwa) ISRA’ MI’RAJ dan SHOLAT.
Bagaimana dengan contoh lainnya?
Nah, yang lebih mencengangkan lagi adalah tentang alam
semesta. Pada mulanya, Tuhan
memperkenalkan dirinya dengan kata “Rabbika”. Barulah pada surat Al Ikhlas (wahyu ke-19),
diperkenalkan kata “Allah”... Wahyu pertama adalah 5 ayat pertama dari surat Al ‘Alaq, yang terdiri
dari 19 kata dan 76
(19 x 4) huruf. Ditutup dengan wahyu terakhir yaitu surat An Nasr yang terdiri
dari 19 kata juga, dan
dengan ayat pertama terdiri dari 19 huruf juga. Lalu, coba deh perhatikan kalimat Basmalah, yang juga terdiri dari 19 huruf… Begitu pula Al Qur’an yang terdiri dari 30 juz (merupakan bilangan
komposit (kebalikan prima) yang ke-19), 114 surat (atau 19 x 6) dan 6236 ayat (6 + 2 + 3 + 6 = 17). Semuanya
bilangan prima. Luar biasa..!
Subhanallah…
Dari sini kita belajar, benar bahwa Al Qur’an merupakan sumber dari segala
ilmu pengetahuan. Kita pun semakin
tersadar, bahwa Al Qur’an memang benar-benar sebuah mukjizat terbesar Nabi
Muhammad SAW yang diturunkan oleh Allah
SWT untuk umat manusia. Terbukti, semenjak
diturunkannya dari dulu sampai era modern dan serba canggih saat ini, Al Qur’an masih tetap relevan dalam semua
aspek kehidupan (tak terkecuali ilmu pengetahuan) tanpa berubah sedikitpun.
Bahkan dengan hitungan yang sangat teliti, rasanya
mustahil jika Al Qur’an dibuat oleh manusia. Yaa, Al Qur’an jelas bukan buatan manusia. Orang lain
yang menganggap remeh Al Qur’an pun jelas-jelas tidak mampu membuat hal yang
serupa meski satu ayat atau satu huruf sekalipun. Al Qur’an murni berasal
dari Allah SWT. Tidak ada yang
kebetulan, semuanya memang telah direncanakan demikian. Sungguh Maha Benar
Allah dengan segala Firman-Nya.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala
sesuatu menurut ukuran” (Q.S Al Qamar : 49)
“… dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada
ukurannya” (Q.S Ar Ra’d : 8)
Itu aja yang bisa mimin kasitau, semoga
keimanan dan ketaqwaan kita semakin bertambah dengan mengetahui kebesaran Allah
SWT. Semoga di bulan suci Ramadhan ini, kita bisa banyak mengambil hikmah. Amiin o:)
Ditunggu yaaa postingan-postingan mimin selanjutnya……
#SalamCinta
#SalamDamai #SalamBerbagi
SalamMatemasiswa,
Mimin kece
Tidak ada komentar:
Posting Komentar