Rabu, 30 April 2014

Konsep Tuhan dalam Aljabar



SalamMatemasiswa!

Gimana nih kabar #SobatMath semua? Apik ora? (belajar boso jowo dikit-dikit)…
Oya, ketemu lagi nih ama mimin. Kalian udah pada follow mimin beluuuum? Kalo belum, follow gih, kita belajar bareng di @matemasiswa. Saling berbagi gituh… Banyak soal-soal seru lhoooo…
Oya, mimin juga membuka kritik dan saran dari #SobatMath nih dalam penulisan blog maupun twit-twit mimin, agar ke depannya mimin bisa lebih baik lagi....
Mohon maaf nih mimin baru nge-blog lagi, biasa…… sibuk urus pacar. Wkwkwkwkwkwk :D

Okee deh, pada hari ini mimin mau ngebahas tentang : Konsep Tuhan di Dalam Aljabar




Ceritanya bermula ketika mimin ngajar di kelas 8, mimin tanya ke siswa

Mimin    : Hari ini kita nyantai aja belajarnya. Topik apa nih kira-kira yang perlu kita bahas malam ini?
Murid 1   : Bahas aljabar aja, kak. Saya masih gak bisa
Murid 2  : Volume, kak
Murid 3  : Iyaa, kak… Aljabar ajaaa
Murid 4  : Aljabar kak.. Yang “x” itu nah
Mimin    : Yaudah, kita bahas aljabar dulu, lalu kita bahas volume bangun ruang. Okeee?

Akhirnya mimin pun angkat suatu permasalahan bentuk aljabar “p + 5”
Mimin  : Ada suatu bentuk aljabar “p+5”. Pertanyaannya, mana variabel, koefisisen, dan konstantanya?
Murid 1   :  variabelnya “5”, koefisiennya “p”, dan konstantanya “+”
Mimin     : Ada jawaban lain? Hayooo, ini pelajaran kelas 7. Masa lupa?
Murid 2  : Kaya’nya bener deh itu jawabannya, kak

Beneran deh, masih ada saja murid-murid (barangkali banyak yang seperti itu) yang lupa dengan unsur-unsur dasar dari aljabar. Sedih rasanya...
Mimin pun melanjutkan

Mimin    : Bentuk “p+5” ituuuuu variabelnya “p”. Apa itu variabel?
Murid 2  : Yang simbol-simbol itu, kak
Mimin    : Iyaaaap… Variabel itu peubah yang belum diketahui nilainya. Mau x, y, z, a, b, c, atau simbol-simbol lainnya kek, itu namanya variabel. Sudah ingat gak sekarang?
Murid     : Ingaaaaat, cik guuu...
Mimin    : Sekarang, mana yang konstanta? Masa' tanda “+”? Hayooooo
Murid 1  : Seingatku itu sih, kak
Mimin   : Konstanta itu bilangan berapapun yang gak memuat variabel. Yaaa “5” itu konstantanya. Yaa gak? Misal ada bentuk lain “y-8”, berarti konstantanya yaa “-8”.
Murid    : Ooooo… Iyaaa iyaaa, baru ingat
Mimin   : Nah terakhir, kalo koefisisennya?
Murid 1 : Gak ada, kak…
Mimin   : Kok gak ada?
Murid 1 : Koefisisen itu kan angka yang di depan variabel. Itu gak ada angkanya, langsung “p”
Mimin   : Hmmmm, kalo “2x”, koefisisennya?
Murid    : Yaaa 2 lah, kak
Mimin  : Eheeem… Gini, sebenarnya, ada tuh koefisisennya “p”. Gak percaya? Coba inget-inget deh, “p” itu kan bisa diuraikan menjadi “1 x p”
Murid 2 : Oooo.. Iyaa iyaaa, hampir aja lupa -__-“
Mimin  : Kakak lanjutin, sebenarnya ada angka “1” disitu. Meski gak kelihatan, namun “1” itu bernilai. Bener gak? Naaah, “1” inilah yang kita sebut sebagai Konsep Tuhan. Dia tidak kelihatan, namun ada. Kita wajib mempercayainya. Bukan begitu? Bahkan menjadi Rukun Iman yang pertama pulaaa
Murid 1  : Iyaaa kak, bener-bener
Mimin    : Lagi nih, boleh gak “6”, kakak tulis “6 / 1” (enam per satu)?
Murid     : Yaaa boleh, kak. Kan bilangan berapapun kalo dibagi 1, hasilnya tetap
Mimin   : Naaah, ituuu. Sama seperti “1” di variabel “p” tadi… “1” itulah bilangan Tuhan. Dia tidak kelihatan, namun kita mempercayainya bahwa Dia ada…
Murid    : Wiih, di sekolah kita gak diajarin gitu eh, Kak :(
Mimin  : Naah, untuk itulah kakak kasitau disini. Semoga menambah wawasan kita yaaah...
Murid    : Iyaaa, kak
Mimin  : Sebenarnya masih banyak lagi konsep-konsep matematika yang dapat dikaitkan dengan agama dan kehidupan. Untuk sementara, ini dulu yang kakak kasitau. Ayooo deh, kita bahas Volume Bangun Ruang


Yaaaap… Cukup yaaa, sekilas pembahasan hari ini. Kalian bisa menyimpulkan sesuatu?
Meski sedikit yang mimin bahas, semoga dapat membuka cakrawala kita semua. Amiiin…...
Teruslah belajar, Kawann….!

SalamMatemasiswa,
Mimin kece

Tidak ada komentar:

Posting Komentar