SalamMatemasiswa!
Gimana nih kabar #SobatMath
semua? Apik ora? (belajar boso jowo dikit-dikit)…
Oya, ketemu lagi nih ama mimin.
Kalian udah pada follow mimin beluuuum? Kalo belum, follow gih, kita belajar
bareng di @matemasiswa. Saling berbagi gituh… Banyak soal-soal seru lhoooo…
Oya, mimin juga membuka kritik dan saran dari #SobatMath nih dalam penulisan blog maupun twit-twit mimin, agar ke depannya mimin bisa lebih baik lagi....
Mohon maaf nih mimin baru
nge-blog lagi, biasa…… sibuk urus pacar. Wkwkwkwkwkwk :D
Okee deh, pada hari ini mimin mau
ngebahas tentang : Konsep
Tuhan di Dalam Aljabar
Ceritanya
bermula ketika mimin ngajar di kelas 8, mimin tanya ke siswa
Mimin : Hari ini kita nyantai aja belajarnya. Topik
apa nih kira-kira yang perlu kita bahas malam ini?
Murid 1 : Bahas aljabar aja, kak. Saya
masih gak bisa
Murid 2 : Volume, kak
Murid 3 : Iyaa, kak… Aljabar ajaaa
Murid 4 : Aljabar kak.. Yang “x” itu
nah
Mimin
: Yaudah, kita bahas aljabar dulu, lalu kita bahas volume bangun ruang.
Okeee?
Akhirnya
mimin pun angkat suatu permasalahan bentuk aljabar “p + 5”
Mimin : Ada suatu bentuk aljabar “p+5”.
Pertanyaannya, mana variabel, koefisisen, dan konstantanya?
Murid 1 : variabelnya “5”, koefisiennya “p”, dan
konstantanya “+”
Mimin : Ada jawaban lain? Hayooo, ini
pelajaran kelas 7. Masa lupa?
Murid 2 : Kaya’nya bener deh itu
jawabannya, kak
Beneran
deh, masih ada saja murid-murid (barangkali banyak yang seperti itu) yang lupa
dengan unsur-unsur dasar dari aljabar. Sedih rasanya...
Mimin pun melanjutkan
Mimin : Bentuk “p+5” ituuuuu
variabelnya “p”. Apa itu variabel?
Murid 2 : Yang simbol-simbol itu, kak
Mimin : Iyaaaap… Variabel itu peubah
yang belum diketahui nilainya. Mau x, y, z, a, b, c, atau simbol-simbol lainnya
kek, itu namanya variabel. Sudah ingat gak sekarang?
Murid : Ingaaaaat, cik guuu...
Mimin : Sekarang, mana yang konstanta?
Masa' tanda “+”? Hayooooo
Murid 1 : Seingatku itu sih, kak
Mimin : Konstanta itu bilangan
berapapun yang gak memuat variabel. Yaaa “5” itu konstantanya. Yaa gak? Misal
ada bentuk lain “y-8”, berarti konstantanya yaa “-8”.
Murid : Ooooo… Iyaaa iyaaa, baru ingat
Mimin : Nah terakhir, kalo
koefisisennya?
Murid 1 : Gak ada, kak…
Mimin : Kok gak ada?
Murid 1 : Koefisisen itu kan angka yang
di depan variabel. Itu gak ada angkanya, langsung “p”
Mimin : Hmmmm, kalo “2x”,
koefisisennya?
Murid : Yaaa 2 lah, kak
Mimin : Eheeem… Gini, sebenarnya, ada
tuh koefisisennya “p”. Gak percaya? Coba inget-inget deh, “p” itu kan bisa
diuraikan menjadi “1 x p”
Murid 2 : Oooo.. Iyaa iyaaa, hampir aja
lupa -__-“
Mimin : Kakak lanjutin, sebenarnya ada
angka “1” disitu. Meski gak kelihatan, namun “1” itu bernilai. Bener gak?
Naaah, “1” inilah yang kita sebut sebagai Konsep Tuhan. Dia tidak
kelihatan, namun ada. Kita wajib mempercayainya. Bukan begitu? Bahkan menjadi
Rukun Iman yang pertama pulaaa
Murid 1 : Iyaaa kak, bener-bener
Mimin : Lagi nih, boleh gak “6”, kakak
tulis “6 / 1” (enam per satu)?
Murid : Yaaa boleh, kak. Kan bilangan
berapapun kalo dibagi 1, hasilnya tetap
Mimin : Naaah, ituuu. Sama seperti “1”
di variabel “p” tadi… “1” itulah bilangan Tuhan. Dia tidak kelihatan, namun
kita mempercayainya bahwa Dia ada…
Murid : Wiih, di sekolah kita gak
diajarin gitu eh, Kak :(
Mimin : Naah, untuk itulah kakak
kasitau disini. Semoga menambah wawasan kita yaaah...
Murid : Iyaaa, kak
Mimin : Sebenarnya masih banyak lagi
konsep-konsep matematika yang dapat dikaitkan dengan agama dan kehidupan. Untuk
sementara, ini dulu yang kakak kasitau. Ayooo deh, kita bahas Volume Bangun
Ruang
Yaaaap…
Cukup yaaa, sekilas pembahasan hari ini. Kalian bisa menyimpulkan sesuatu?
Meski sedikit yang mimin bahas, semoga
dapat membuka cakrawala kita semua. Amiiin…...
Teruslah
belajar, Kawann….!
SalamMatemasiswa,
Mimin
kece
Tidak ada komentar:
Posting Komentar